PERBEDAAN METODE GEOFISIKA EKSPLORASI
A.
Pengertian Geofisika
Geofisika berasal dari kata geo yang artinya bumi
dan fisika. Jadi geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika
untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, serta
mempelajari bumi dengan prinsip fisika.
Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat (4)
yaitu : kimia, fisika, geologi, dan biologi (gambar 1.1)
a. Kimia
adalah ilmu yang mempelajari selu beluk materi.
b. Fisika
adalah ilmu yang memepelajari semua proses atau gaya yang bekerja pada matei.
c. Geologi
adalah ilmu yang mempelajari berbagai materi yang ada di kerak bumi.
d. Biologi
adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang organisme hidup.
e. Astronomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang alam semesta di luar bumi.
B. Geofisika
eksplorasi
Geofisika
eksplorasi merupakan ilmu geofisika yang merupakan terapan prinsip-prinsip
fisika untuk mengetahui dan memecahkan suau masalah, dimana dengan penyelesaiannya
dilakukan eksplorasi atau survey secara langsung dengan menggunakan beberapa
metode yang suda sering digunakan. Adapun beberapa metode yang digunakan yaitu
metode gravitasi, metode geomagnetic, metode elektromagnetik,metode seismik,
metode geolistrik. Dari kelima metode ini digunakan untuk memperoleh data sesuai
dengan data yang diinginkan.
1. Metode
gravitasi
Salah
satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran medan gravitasi.
Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal maupun di udara. Dalam
metode ini dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa
batuan dibawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah
perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam ekslorasi jebakan minyak (oil
trap). D isamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral
dan lainnya. Alat yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gravi meter.
2. Metode
magnetik
Dalam
survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah
variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara
garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan
medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar
terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetiknya serta
berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit untuk
diamati. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan
magnetik remanen dan induksi. Alat yang di gunakan dalam metode ini adalah
magnetometer.
3. Metode geolistrik
Metode
geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk
memberikan gambaran model resistivitas guna mendukung data geologi dalam proses
eksplorasi geofisika. Model resistivitas bawah permukaan dapat menggambarkan
struktur, sebaran, dan orientasi lapisan bawah permukaan bumi yang menjadi
target dalam eksplorasi geofisika.Dalam survei lapangan metode ini sering
digunakan untuk survei eksplorasi air tanah, eksplorasi mineral, pemetaan geoteknik
(basment) pemetaan zona pencemaran (leaching), pemetaan bidang lincir zona
longsor dan lain-lain.
Metode
geolistrik merupakan metode yang menggunakan prinsip aliran arus listrik dalam
menyelidiki struktur bawah permukaan bumi.Aliran arus listrik dapat mengalir di
dalam tanah melalui batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh adanya air tanah
dan garam yang terkandung di dalam batuan serta adanya mineral logam dan panas
yang tinggi (hidrothermal). Metode dalam geolistrik adalah metode yang sering
digunakan adalah wenner dan slumberger. Dengan menggunakan alat restisivity
meter.
4. Metode
seismik
Metoda seismik didasarkan pada
prinsip perambatan gelombang yang mengikuti Hukum Snellius, Hukum Fermat, dan Hukum
Huygen.
·
Hukum Snelius
Ketika
gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui
sebelumnya, maka gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebagian
terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawah
permukaan.
Apabila sinar datang dari medium optis kurang
rapat ke medium optis lebih rapat, maka sinar tersebut akan dibiaskan cenderung
mendekati garis normal, jadi sudut datang akan lebih besar dari sudut bias dan
sebaliknya apabila sinar datang dari medium optis lebih rapat ke medium optis
kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan cenderung menjauhi garis normal,
sehingga sudut datang akan lebih kecil dari sudut bias.
·
Hukum Fermat
Menurut Fermat, besarnya sudut pantul akan sama dengan besarnya sudut
datangnya cahaya. Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui
jalan tersingkat waktu penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang melewati
sebuah medium yang memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang
tersebut akan cenderung melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari
zona-zona kecepatan rendah (Jamady, 2011).
·
Hukum Huygen
Prinsip Huygen menyatakan bahwa setiap titik pada
muka gelombang merupakan sumber bagi gelombang baru.Posisi dari muka gelombang
dalam dapat seketika ditemukan dengan membentuk garis singgung permukaan untuk
semua wavelet sekunder. Prinsip Huygens mengungkapkan sebuah mekanisme dimana
sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi seiring dengan bertambahnya
kedalaman (Asparini, 2011).
· Aplikasi
metoda seismik biasanya terdiri dari dua macam yaitu Seismik Refraksi dan
Seismik Refleksi.
1. Seismik
Refraksi
Metoda seismik refraksi
memanfaatkan gelombang seismik yang direfraksikan mengikuti batas-batas lapisan
batuan di bawah permukaan. Waktu tempuh gelombang antara sumber gelombang dan
penerima (geofon) akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan kedalaman
lapisan. Metoda seismik refraksi banyak digunakan untuk eksplorasi dangkal dan
keteknikan. Berdasarkan hukum Snellius, besarnya sudut datang akan menentukan
apakah gelombang itu dipantulkan atau dibiaskan.
2. Seismik
Refleksi
Metoda seismik refleksi
memanfaatkan waktu tempuh perambatan gelombang yang dipantulkan kembali oleh
bidang batas batuan. Rekaman waktu tempuh gelombang pantul untuk suatu
lintasan, setelah melalui pengolahan data akan memberikan gambaran bawah
permukaan berdasarkan perbedaan kecepatan gelombang yang dipengaruhi oleh
densitas batuan. Refleksi gelombang tersebut direkam dengan alat dan
menunjukkan berbagai variasi amplitudo sebagai respon dari berbagai pelapisan
di bawah permukaan bumi (Gambar 2.5), sehingga lapisan-lapisan tersebut akan
muncul sebagai horizon reflektor (Gambar 2.6.). Jika kecepatan masing-masing
lapisan tadi dapat dihitung dari waktu pantul yang direkam (v = s/t) kedalaman
masing-masing lapisan dapat dihitung.
Alat yang digunakan dalam
metode ini adalah seismogram.
5. Metode
elegtromagnetik
Metoda elektromagnetik adalah
salah satu metoda dalam eksplorasi geofisika. Pada umumnya ia digunakan untuk pencarian
bahan-bahan yang memiliki sifat konduktif yang tinggi. Salah satu metoda elektromagnetik
ialah metoda elektromagnetik VLY (Very
Low Frequency Electromagnetic). Dalam metoda ini dimanfaatkan medan elektromagnetik
yang dibangkitkan oleh pemancar-pemancar radio berfrekuensi sangat rendah dengan
daya besar yang biasanya digunakan untuk kepentingan navigasi kapal-kapal selam.
Frekuensi yang digunakan ialah antara 15 KHz – 30 KHz. Alat yang digunakan
dalam metode ini adalah GPR
C. Perbedaan
kelima metode
Perbedaan yang secara transparan bisa diamati dari
kelima metode ini adalah metode geofisika eksplorasi menggunakan prinsip yang
berbeda. Metode gravitasi menggunakan pengukuran medan gravitasi dan pengukuran
dilakukan dipermukaan bumi dengan menggunakan alat gravitimeter, metode
geomagnet menggunakan analisis harmonik dari medan magnet bumi dengan menggunakan
alat magnetometer , metode geolistrik aliran arus listrik dengan menggunakan
alat berupa Resistivity Meter IP Geo400, metode seismik menggunakan prinsip
respon gelombang seismic,alat yang digunalkan adalah berupa seismoter dan
metode elektromagnetik menggunakan prinsip medan elektromagnetik dan alat yang
digunakan adalah GPR. Hasil data yang diperoleh berbeda-beda sesuai dengan data yang diingikan pada metode masing-masing. kelima metode ini juga bisa dikombinasikan agar data yang diperoleh bisa bervariasi. dan akhir dari data ini bisa menghasilkan data tiga dimensi untuk data bawah permukaan bumi.
0 komentar:
Posting Komentar