BAB 3
GEOKRONOLOGI
3.1 Pendahuluan
Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal-usul batuan beku dan sedimen. Dia memperkenalkan hokum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkat yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang apling tua. William smith (1769-1839) menciptakan suatu konsep dan menggunakannya pada sekuen sedimen di Inggris. Pada tahun 1830 C. Lyell menempatkan keempat konsep ini sebagai prinsip-prinsip geologi. Pada tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan buku Asal-usul Spesies.
Geokronologi ini merupakan abang Ilmu yang membahas tentang proses terbentuknya fosil, dan segala jenis peristiwa geologi yang ada dimuka bumi.
3.2 Pembagian Waktu Geologi
Untuk penetapan waktu secara nisbi ini digunakan beberapa hukum stratigrafi, yaitu hukum atau prinsip Unformitarianisme, Initial horizontality, Cross-cutting relationship, Faunal Succession, dan Inklusi.
- . Prinsip Unformitarianisme :
Keadaan dan proses-proses geologi yang terjadi di bumi pada waktu sekarang ini juga terjadi hampir sama pada masa lampau tetapi pada tempat yang berbeda. Prinsip ini dicetuskan oleh seorang geolog dari Skotlandia, James Hutton, yaitu "the present is the key to the past." menurutnya, keadaan bumi pada masa lalu dapat dijelaskan dengan apa yang terlihat dan terjadi pada saat ini.
- Prinsip Initial horizontality
Pada awal proses kejadiannya, perlapisan batuan pada umumnya akan menempati posisi horisontal di dasar cekungan sejajar dengan permukaan bumi, sehingga kalau dijumpai perlapisan sudah dalam posisi miring, maka perlapisan tersebut sudah mengalami proses tektonik (gerakan kulit bumi) yang memiringkan perlapisan tersebut.
- Prinsip Cross-Cutting Relationship
Apabila suatu urutan perlapisan terpotong oleh sesar / patahan, maka sesar tersebut berumur lebih muda dari perlapisan termuda yang mengalami penyesaran dan lebih tua dari lapisan tertua yang tidak mengalami penyesaran tersebut.
- Prinsip Faunal Succession
Karena terjadinya evolusi, berbagai fosil yang terawetkan di dalam sekuen betuan, kenampakan fisiknya berubah secara gradual dan teratur sejalan dengan waktu. Kelompok-kelompok fosil dan betuan yang mengandung fosil tersebut dapat digunakan untuk mengkorelasikan secara geografik antara suatu daerah dengan daerah lain.
- Prinsip Inklusi
Apabila suatu fragmen batuan masuk kedalam tubuh batuan lain sebagai inklusi, maka batuan yang menjadi inklusi tersebut lebih tua dari batuan yang diinklusinya. Sebagai contoh yaitu ketika xenolit ditemukan di dalam batuan beku, maka xenolit tersebut berumur lebih tua daripada batuan yang di masukinya
3.3 Penentuan Umur dengan Metode Radioaktif
3.3.1 Penentuan umur dengan radioaktif
Struktur atom dapat diantumkan atas dasar parameter berikut.
a. Nomor atom Z yang menggambarkan proton didalam inti, awan electron, jumlah keduanya ada pada pada table berkala.
b. Nomor atom A merupakan jumlah antara proton dan neutron.
3.3.2 Laju erosi dan sedimentasi
Parameter yang dapat digunakan dalam kasus sidementasi ialah ketebalan. Ketebalan dapat diekspresikan dalam bentuk susunan kumolatif perbedaan besar butir, perbedaan warna, atau lainnya. Perbedaan tersebut mencerminkan perbedaan iklim selama pengendapan. Beberapa pengukuran yang merupakan fungsi waktu dapat memberikan hasil tentang laju sedimentasi yang jelas berkaitan dengan umur batuan. Sedimen tersebut ada beberapa jenis , misalnya endapan delta, kipas aluvalluvialdapan banjir, dan sebagainya.
Jadi ara kerja metode tersebut ialah dengan mengetahui jenis sedimen serta ketebalannya. Dari sini dapat diperoleh laju pengendepan sedimen.
Dari adanya geokronologi ini kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya suatu daerah pada masa lampau, dan kita bias pelajari segala aktivitas yang ada pada masa dulunya.
0 komentar:
Posting Komentar