Selasa, 01 November 2016

GEODINAMIKA



BAB 10
GEODINAMIKA

Sebagaimana diketahui bahwa Bumi adalah suatu planet yang dinamis dimana material penyusunnya terdiri dari berbagai jenis lapisan, berada dalam kondisi yang bergerak. Sifat bumi yang dinamis disebabkan oleh adanya 2 sistem yang bekerja di Bumi, yaitu Sistem Hidrologi dan Sistem Tektonik. Dampak dari adanya sistem tersebut secara dramatis terekspresikan pada citra Satelit wilayah Amerika Utara (gambar 2-1). Pada citra, pergerakan yang terlihat paling jelas adalah pergerakan fluida yang ada dipermukaan Bumi, yaitu air dan udara. Siklus yang sangat rumit dimana air berpindah dari lautan ke atmosfir kemudian ke daratan dan kembali lagi ke lautan adalah hal yang paling mendasar yang terdapat dalam sistem hidrologi. Sumber energi yang menggerakan sistem ini adalah energi yang berasal dari matahari. Energi panas mataharimenguapkan air yang ada di lautan dan juga mengakibatkan atmosfir bersirkulasi sebagaimana diperlihatkan oleh awan badai Dennis pada citra satelit. Uap air yang ada di atmosfir kemudian dibawa bersama atmosfir yang bersirkulasi dan secara teratur uap air terkondensasi yang kemudian jatuh sebagai hujan atau salju. Turunnya hujan atau salju dipengaruhi oleh gaya gravitasi (gayaberat) didalam menarik air kembali kepermukaan bumi. Gayaberat juga berperan dalam mengalirkan air kembali ke lautan melalui beberapa sub-sistem (sungai, air bawah tanah dan (gletser). Dalam setiap subsistem tersebut, gayaberat yang menyebabkan air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. 

Litosfir Bumi mungkin kelihatan seperti diam ditempat, akan tetapi sebagaimana hidrosfir, litosfir Bumi secara konstan bergerak dengan pergerakan yang sangat lambat (1-10 cm pertahun). Saat ini telah terbukti bahwa seluruh litosfir Bumi saling bergerak, dimana benua-benua saling memisahkan diri dan bagian-bagian dari benua tersebut mengapung bergeser hingga ribuan kilometer melalui permukaan Bumi yang memungkinkan satu dan lainnya saling bertabrakan. Rangkaian pegunungan Appalahian yang terlihat sebagai penjajaran dari punggungan bukit dan lembah terbentuk ketika 2 benua bertabrakan ratusan juta tahun yang lalu. Lapisan-lapisan batuan yang terlipat dan terpatahkan membentuk jalur pegunungan yang tinggi dan kemudian secara berlahan dierosi oleh jaringan sungai yang terdapat di wilayah tersebut. Bersamaan dengan tabrakan ini, dibagian pinggir lempeng Amerika Utara terjadi pembentukan palung (rifting) yang. 
    A.      Siklus hidrologi
Sistem hidrologi adalah siklus dari suatu sistem yang sangat komplek, dimana air bergerak / berpindah dari lautan ke atmosfir, melewati daratan dan kembali lagi ke lautan. Air dalam sistem hidrologi berpindah sebagai aliran air permukaan (surface runoff), air bawah tanah, gletser, dan gelombang, dimana arus akan mengerosi, mengangkut, dan mengendapkan material batuan yang berada di permukaan bumi.
Perpindahan air permukaan yang ada di bumi merupakan perpindahan yang sangat rumit (komplek). Sistem hidrologi bekerja dalam skala global, dimana secara keseluruhan setiap satuan dari perpindahan air yang mungkin terjadi akan menyatu kedalam sistem perpindahan air yang lebih besar.  Istilah hidrologi berasal dari bahasa yunani yaitu “hydor” yang artinya air. Sistem ini bekerja atas dasar energi panas yang berasal dari matahari yang memanaskan air yang ada di lautan sebagai reservoir utama dari air yang ada di Bumi. Akibat panas yang berasal dari radiasi matahari ini, air mengalami penguapan (evaporasi).  Hampir seluruh uap air terkondensasi  dan kembali secara langsung ke laut sebagai hujan. Sirkulasi atmosfir akan membawa  uap air ke benua (daratan), dan kemudian uap air ini mengalami presipitasi yang akhirnya jatuh sebagai hujan, embun, atau salju. 
Air yang jatuh diatas daratan dapat berpindah dalam berbagai cara.  Sebagian besar air yang ada di daratan akan kembali ke atmosfir melalui evaporasi, tetapi yang terlihat jelas dan palingbanyak dijumpai adalah air yang kembali ke lautan melalui aliran permukaan (surface runoff) dan  terjadi melalui sistem sungai yang mengalir ke arah laut. Sebagian air yang jatuh di permukaan daratan juga merembas (infiltrasi) kedalam tanah dan bergerak secara perlahan melalui ruang antar butir (pori pori) tanah atau batuan, dimana air ini sebagian dikonsumsi oleh tumbuh tumbuhan. Air yang dikonsumsi oleh tumbuh-tumbuhan kemudian dilepaskan kembali ke atmosfir melalui proses
respirasi, akan tetapi sebagian besar air bawah tanah secara berlahan merembas ke sungai-sungai atau danau danau. Di wilayah kutub atau di daerah pegunungan yang tinggi, air dapat terjebak untuk sementara waktu sebagai es gletser, namun demikian secara berlahan lahan es-glasial ini akan berpindah dan akan terakumulasi dari daerah yang dingin ke daerah yang lebih panas sehingga memungkinkan es glasial mencair dan akan kembali lagi ke lautan sebagai aliran permukaan. 
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa air dalam sistem hidrologi secara tetap bergerak sebagai uap air, air hujan, salju, aliran air permukaan, air bawah tanah dan gletser atau gelombang  dan arus air laut. Ketika air bergerak di permukaan, maka air akan mengikis dan mengangkut material material batuan dan kemudian diendapkan sebagai  delta-delta,  endapan di pantai-pantai.
 
    B.     Sistem tektonik
Sistem tektonik adalah sistem  yang melibatkan pergeseran litosfir, dimana litosfir terpecah menjadi suatu mosaik dari lempeng-lempeng yang terpisah. Lempeng-lempeng ini secara sendiri sendiri bergeser memisahkan diri yang dapat saling bertabrakan, dan saling berpapasan satu dengan lainnya. Bagian pinggir dari batas batas lempeng adalah tempat dimana aktivitas geologi terjadi seperti pemekaran lantai samudra (seafloor spreading), pembentukan palung benua (continental rifting), pembentukan pegunungan, aktivitas gunungapi, dan gempabumi.Bukti bukti dari revolusi perkembangan teori pergeseran litosfir berasal dari berbagai sumber, termasuk dalam hal ini adalah data-data struktur, topografi, dan pola kemagnetan pada lantai samudra;  lokasi-lokasi gempabumi;  pola aliran panas didalam kerak bumi; lokasi-lokasi aktivitas gunungapi; penyatuan unsur struktur dan geografi dari benua-benua; serta sejarah pembentukan jalur pegunungan yang ada di Bumi. Unsur-unsur dasar dari sistem tektonik sangatlah sederhana dan mudah dipahami, yaitu apabila kita perhatikan secara seksama gambar 2-1 Litosfir, sebagai bagian dari selaput bumi yang terdiri dari kerak bumi dan sebagian mantel atas adalah bersifat padat dan kaku, sedangkan Astenosfir yang berada dibawahnya bersifat plastis dan cair mengalir secara perlahan lahan. Prinsip dasar dari tektonik lempeng adalah segmen-segmen atau lempeng-lempeng dari litosfir yang padat dan kaku secara konstan bergerak satu dengan lainnya, termasuk didalam pergerakannya membawa benua-benua yang lebih ringan dengannya.  
  SUBSISTEM UTAMA PADA SISTEM TEKTONIK

Kebanyakan dari bentuk topografi yang terdapat pada cekungan-cekungan  laut dan benua dapat dijelaskan secara baik dengan sistem tektonik lempeng. Apabila kita perhatikan bentuk topografi utama dari planet Bumi dan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa cocok  didalam sistem tektonik.  Perbedaan jenis dari batas-batas lempeng merupakan subsistem dari system tektonik. Masing-masing akan membentuk fenomena geologi yang khas.   
   1.      Batas Lempeng Divergen
Pada batas batas lempeng divergen, lempeng lempeng bergeser saling menjauh, dimana berimpit dengan punggung tengah samudra . Lelehan material panas yang berasal jauh dari dalam mantel naik keatas untuk mengisiruang kosong yang ditinggalkan oleh lempeng yang saling menjauh. Beberapa lelehan material ini dierupsikan kepermukaan dasar samudra sebagai lava dan lelehan material yang berasal dari mantel ini kemudian membatu dan membentuk litosfir baru. Topografi punggung tengah samudra lebih tinggi dikarenakan materialnya sangat panas sehingga densitasnya rendah bila dibandingkan dengan kerak samudra yang berada disampingnya.
    2.      Batas-batas Lempeng Transform.
Punggung samudra pada umumnya terpecah pecah dan bergeser disepanjang garis yang tegak lurus dengan sumbu punggung samudra. Pergeseran ini merupakan patahan yang besar yang dicirikan oleh punggungan-punggungan yang tinggi dan lembah-lembah yang dalam. Batas lempeng transform terjadi ketika lempeng-lempeng bergeser satu dengan lainnya secara horisontal. Gempabumi dangkal merupakan hal yang umum terjadi pada semua batas transform, sedangkan erupsi gunungapi tidak lazim dijumpai
    3.      Batas-batas Lempeng Konvergen
Lempeng-lempeng yang bergerak saling mendekat dikenal dengan batas lempeng konvergen. Aktivitas geologi yang terjadi disepanjang tepi batas lempeng konvergen sangat bervariasi dan komplek jika dibandingkan dengan aktivitas yang terjadi pada batas lempeng transform. Gaya kompresi yang sangat intensif yang terjadi pada batas lempeng konvergen mengakibatkaan litosfir terdeformasi dan membentuk jalur pegunungan lipatan.   Hasil perkembangan benua benua, batuan-batuan yang ada sebelumnya akan terubah apabila mengalami perubahan tekanan dan temperatur.  Apabila dua lempeng saling mendekat dan salah satunya menyusup kebawah lempeng lainnya maka proses ini disebut sebagai subduksi. Dengan demikian jelas sekali bahwa terjadinya gempabumi dan pembentukan gunungapi berkaitan dengan proses subduksi yang terjadi di bagian tepi lempeng konvergen.  Bentuk paling sederhana yang melibatkan dua lempeng konvergen dari kerak samudra adalah zona subduksi yang berada dibagian barat dan timur wilayah Pasifik yaitu di kepulauan gunungapi Tonga, Mariana dan Aleut. Palung yang terbentuk dari lempeng yang menyusup kedalam mantel ini memanjang berbentuk cekungan yang sempit dengan kedalaman sekitar 5 – 8 km dan merupakan daerah terendah dimuka Bumi.   Sebagaimana diketahui bahwa lempeng litosfir yang menyusup kedalam mantel akan mengalami pemanasan dan dehidrasi mengakibatkan material batuan litosfir akan meleleh, densitasnya menjadi berkurang  sehingga akan naik kepermukaan dan dierupsikan membentuk gugusan pulau-pulau gunungapi yang disebut busur kepulauan. Apabila lempeng samudra menyusup dibawah suatu benua, lelehan batuan kemungkinan akan membentuk suatu rangkaian gunungapi pada bagian tepi benua; Suatu rangkaian yang sangat mengagumkan dari palung laut dalam yang berasosiasi dengan busur gunungapi adalah Cincin Api (ring of fire) yang mengelilingi lautan Pasifik.    


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Mengenai Saya

Foto saya
saya komang sugianti asal dari sulawesi tengah, saya melanjutkan kuliah di gorontalo, tepatnya di Universitas Negeri Gorontalo.jurusan Ilmu dan Teknologi kebumian. prodi Teknik geologi

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.